\

newnavbar

Friday 22 July 2016

Panduan Lengkap Cara Budidaya Cengkeh


5 Panduan Lengkap Cara Budidaya

Cengkeh adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan ketinggian 10-20 m. Tangkai buah hijau pertama, dan merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika mencapai panjang 1,5-2 cm. Komoditas tanaman ini dari dulu hingga sekarang masih mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuk utuh atau sebagai bubuk. Minyak atsiri cengkeh memiliki fungsi anestesi dan antimikroba. Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut dan untuk meredakan sakit gigi. Zat yang terkandung
dalam cengkeh disebut eugenol, yang digunakan oleh dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi.
Cengkeh

Persiapan Lahan

Dalam mempersiapkan lahan, yang harus dilakukan adalah :
  • Pembersihan lahan (bekas tunggak atau akar kayu yang dapat menyebabkan rayap atau jamur akar) yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah.
  • Pembuatan lubang tanam yang biasanya disiapkan sejak bulan Juli sampai dengan September dan ditutup pada bulan Oktober, tujuannya agar lubang dan tanah galiannya terkena panas yang cukup lama.
  • Ukuran (panjang, lebar, dan kedalaman) yang biasa digunakan dalam pembuatan lubang tanam yaitu: (i) 60 x 60 x 60 cm, (ii) 80 x 80 x 80 cm, dan (iii) 1 x 1 x 1 m.
  • Pada 2 minggu sampai 1 bulan sebelum tanam, tanah diberi pupuk kandang yang telah menjadi tanah atau kompos sebanyak 5-10 kg/pohon.
  • Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yang cukup.

Penanaman

Penanaman dilakukan ketika semua persiapan sudah mencapai hampir 90% dari media, alat dan bahan. seperti terasering telah baik, Tempat teduh alami atau buatan telah disiapkan, lubang tanam yang memenuhi syarat telah ditutup, dan jarak tanam yang telah ditentukan. Jarak yang digunakan dalam penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan lahan.
Jarak di tanah datar 8 m x 8 m = 156 pohon dan di tanah sedikit miring setidaknya 6 m x 6 m = 256 pohon, atau bisa bervariasi 8 m x 6 m = 200 pohon, 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8 m = 178 pohon. Jika ada gangguan yang dapat merugikan, jarak dapat dibuat lebih dekat, misalnya 4 m x 4 m = 625 pohon.
Penanaman cengkeh dilaksanakan pada awal musim hujan. Dalam penanaman dilakukan juga pola tanam campuran (polikultur) dengan sistem tanam pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam baris (Timur-Barat) misalnya 12 m x 5 m atau 14 m x 6 m sehingga ruang yang tersedia untuk menanam atau sela-sela tanaman campuran.
Tanaman campuran dapat dilakukan pada tanaman yang belum produktif dan atau kurang produktif. Beberapa tanaman campuran yang dapat digunakan antara lain: kacang, kacang tunggak, jagung, dan tanaman lain kecuali ubi kayu sebagai tapioka menyerap banyak garam mineral dari tanah dan tidak akan kembali ke sangat cepat mengurangi kesuburan tanah.

Pemeliharaan

Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan mrupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap masih menguntungkan secara ekonomis.

Pengelolaan Lahan dan Tanaman

Penggemburan Tanah dan Sanitasi Kebun

  • Tanaman cengkeh yang berumur 1 – 5 tahun merupakan periode yang kritis, sekitar 10 – 30% tanaman yang telah ditanam di lapangan mengalami kematian atau perlu diganti/disulam karena berbagai sebab, seperti hama penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma, atau penyebab lainnya.
  • Penggemburan tanah disekeliling tanaman di daerah sekitar perakaran di cangkul dangkal (± 10 cm) sekurang-kurangnya 2 kali setahun, pada awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai persiapan pemupukan.
  • Gulma atau alang-alang harus dibersihkan sampai akar-akarnya dengan cangkul/garpu atau dengan penyemprotan herbisisda.

Pengaturan Naungan

Pada stadia awal pertumbuhan, tanman cengkeh memerlukan naungan yang cukup. Ada dua nanungan yang digunakan, yaitu:
Naungan buatan/sementara
  • Dapat menggunakan daun nyiur yang dianyam, atau kepang dari bamboo hingga umur 2 tahun.

Naungan alami

  • Sekitar tanaman di kanan/kiri dan di belakang sebaiknya ditanami dengan pupuk hijau. Maksudnya untuk menahan teriknya sinar matahari, menahan angin dan mematahkan jatuhnya hujan yang lebat. Pohon peneduh yang ditanam biasanya Theoprocia, Flumingia Congesta, yang bukan merupakan saingan akar.
  • Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah penanaman.
  • Bila naungan alami (pohon peneduh) sudah terlihat gelap harus segera dipangkas , pangkasan dimasukkan ke dalam rorak (sebagai humus). Jangan memangkas pada musim kemarau karena akan merugikan.
  • Setelah tanaman cengkeh mencapai umur 5 tahun naungan alami (pohon peneduh) sama sekali dihilangkan, karena tanaman sudah tahan terhadap semua pengaruh dari luar.

Penyulaman

  • Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena kekurangan air.
  • Bibit sulaman yang digunakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.

Penyiraman

  • Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab, sehingga pada musim kemarau perlu adanya penyiraman. Setidak-tidaknya penyiraman dilakukan 2 – 3 kali sehari.
  • Penyiraman dilakukan pada sore hari setelah pukul 15.00 karena saat sore hari keadaannya sejuk dan tidak akan terjadi penguapan yang banyak sehingga air dapat diserap oleh akar dalam jumlah yang banyak.
  • Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.

Pemasangan Mulsa

  • Pemasangan mulsa dilakukan menjelang musim kemarau. Tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan akar.

Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi cengkeh setelah panen. Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada tanaman cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam tajuk.
Pemupukan diberikan 2 kali dalam setahun, yaitu saat awal musim hujan (akhir musim kemarau) dan saat awal musim kemarau (akhir musim hujan). Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik, baik tunggal maupun berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran maupun tablet.
Pupuk organic berbentuk butiran (UREA, TSP/SP-36, KCl, Kieserit) diberikan pada proyeksi tajuk ⅔ bagian dan ⅓ bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Pupuk anorganik berbentuk tablet, diberikan dalam 8 lubang tugal (4 lubang di bawah proyeksi tajuk daun 4 lubang dibawah tajuk bagian dalam) sedalam 10 – 15 cm. pupuk tablet hanya diberikan setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Hama Pengerat Batang

Jenis-jenis hama pengerat batang antara lain Nothopeus hemipterus, Oliu, dan Nothopeus fasciatipennis biasanya menyerang batang bawah pada tanaman cengkeh umur 4- 8 tahun. Ciri-ciri : terdapat lubang yang mengeluarkan air kotoran, didalam batang ulat tersebut meletakan telur, dan ketika menetas akan merusak kulit sampai ke batang kayu.
Cara mengatasinya anda harus membersihkan telur-telur tersebut lalu menutup rapat lubang dengan kapas yangsudah diberi insektisida untuk mematikan larva-larvanya.

Hama Kutu Daun

  • Kutu daun ini menyerang pada daun yang masih muda (pucuk daun). Kutu ini biasanya melekat pada tangkai daun dan ranting.
  • Jika didiamkan akan menimbulkan penyakit jelaga dimana daun terlapisi lapisan hitam yang dapat menggangu proses asimilasi daun.
  • Untuk menangani kutu daun bisa dengan menyemprotkan endrin 1% atau dengan medol 0,5%.

Penyakit Tanaman Cengkeh

Penyakit Daun pada cengkeh

  • Penyakit yang sering menyerang daun antara lain : cendawan Glorosporium piperatum dan Cylindrocladium quinqeseptatum.
  • Penyakit ini banyak ditemukan ketika persemaian dan pertanaman, pada tempat-tempat yang terlampau gelap.
  • Ciri-ciri terdapat bercak kuning kecoklatan pada daun untuk kasus cendawan Glorosporium piperatum.
  • Sedangkan Cylindrocladium quinqeseptatum biasanya ditandai bercak-bercak merah atau merah kecoklatan yang dibagian tengahnya berwarna putih.
  • Untuk mengatasi dapat disemprot dengan Koperoxy-chloride 0,5%.

Pemanenan

Produk utama cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70%. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandannya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bamboo, serta tidak merusak daun disekitarnya saat pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhadap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta minyak atsirinya.
Sumber : cybex.pertanian.go.id,
               www.ruangtani.com
 

No comments:

Post a Comment