\

newnavbar

Sunday, 26 April 2015

BUDIDAYA TANAMAN NANGKA

NANGKA (Artocarpus heterophyllus famili Moraceae)
Nama              : SABKI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014








A.    PENDAHULUAN
Selama ini masyarakat umum menanam nangka hanya sebatas sebagai pengisi dan tanaman peneduh di pekarangan rumah ataupun sebagai tanaman tumpangsari di
kebun. Masih jarang petani yang membudidayakan tanaman nangka tersebut secara khusus. Hal tersebut disebabkan pemanfaatan nangka yang masih terbatas, serta buah nangka yang mudah sekali busuk serta prospek ekspor buah nangka ini masih rendah. Dewasa ini pemanfaatan buah nangka semakin beragam. Dengan adanya inovasi pengolahan dan pemanfaatan buah nangka seperti pembuatan kripik nangka ataupun dodol nangka yang ternyata banyak diminati oleh masyarakat luas secara tidak langsung meningkatkan daya seraap pasar atas kebutuhan buah nangka segar. Dengan demikian agrobisnis tanaman nangka masih memiliki potensi sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
a.      Sistematika tanaman dan habitatnya
Kerajaan  :
Plantae
Divisi       :
Magnoliophyta
Kelas        :
Mangnoliopsida
Ordo         :
Rosales
Famili       :
Moraceae
Genus       :
 Artocarpus
Spesies      :
Artocarpus heterophyllus
Sebenarnya nangka (Artocarpus heterophyllus famili Moraceae) bukanlah tanaman berasal dari indonesia. Nangka diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Akan tetapi tanaman nangka tersebar di dareah tropis termasuk Indonesia. Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon. Di Indonesia pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge (Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian Jaya), nangka (sunda). Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka (Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai (Myanmar), khnaor (Kamboja), mimiz, miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam). Dilihat dari daerah penyebarannya nagka  merupakan tanaman yang menghendaki suhu udara minimum 160 – 210 C  dan suhu udara maksimum 310 – 31,50 C. Kelembaban udara yang tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan dengan ketinggian tempat dari mulai dataran rendah hingga sampai ketinggian 1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl. Angin berperan dalam penyerbukan bunga, Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yang memilki curah hujan tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm dan musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yang mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan. Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesis dan pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga dan buah serta pertumbuhannya.
Pohon nangka mempunyai perakaran yang dalam dan menyebar di dalam tanah. dia menyukai tanah dengan berbagai tipe, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat berlempung yang dalam dan beririgasi baik. Umumnya tanah yang disukai yaitu tanah yang gembur dan agak berpasir. Pohon ini hidup pada tanah tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat tumbuh dan menghasilkan buah.Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5, tetapi yang optimum pH 6–7. Kedalaman air tanah yang cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yang cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m). Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah  putih pekat apabila dilukai.
Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin. Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kepang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua. Buah majemuk  (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, kadang-kadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
b.      Kandungan gizi.
Nangka merupakan sumber makanan yang kaya vitamin A, C, thiamin, kalium, kalsium, riboflavin, zat besi, niasin, dan seng. Buah ini juga mempunyai serat yang rendah kalori sehingga baik untuk pasien penyakit jantung. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai kandungan nutrisi dan manfaat buah nangka untuk kesehatan tubuh manusia. Beberapa kandungan nutrisi dalam buah nangka :
Vitamin C. Siapa bilang cuma jeruk saja yang kaya vitamin C? Nangka juga kaya kandungan vitamin C. Nutrisi yang satu ini mampu melindungi tubuh dari infeksi bakteri serta memperkuat immune tubuh. Menjaga agar sel darah putih tetap stabil jumlahnya. Apabila Anda merasa sedang gugup dan lelah, makan saja buah nangka agar lebih tenang.
Fitonutrisi. Nutrisi yang satu ini ampuh untuk melawan kanker. Di mana nangka mengandung fitonutrisi bernama lignans, isoflavon dan saponin, yang berfungsi sebagai anti kanker dan anti aging.
Serat. Serat sangat penting untuk membantu memperlancar pencernaan. Untuk itu, mengonsumsi nangka juga dapat membantu memperlancar pencernaan serta membersihkan usus.
Vitamin A. Kandungan vitamin A dalam nangka dapat membantu memperbaiki penglihatan serta meningkatkan kualitas rambut dan kulit yang lebih baik. Tak perlu menghabiskan banyak uang untuk memetik kebaikan vitamin A.
Rendah Lemak. Buah ini juga mengandung kolesterol yang rendah, jadi aman untuk diet serta mencegah penyakit jantung. Anda tak perlu khawatir saat memasukkannya dalam list menu diet.
Pottossium (Kalium). Kandungan potassium membantu menyeimbangkan tekanan darah.
Magnesium. Nutrisi yang satu ini fungsinya untuk menguatkan tulang dan memberi asupan makanan pada tulang. Magnesium sendiri membantu penyerapan kalsium secara maksimal sehingga tulang tidak mudah keropos.
Buah ini juga mempunyai serat yang rendah kalori sehingga baik untuk pasien penyakit jantung. Berikut adalah sepuluh manfaat nangka bagi kesehatan tubuh kita, seperti yang dilansir di Boldsky.

1. Kalium dalam nangka efektif dalam mengurangi kemungkinan penyakit jantung karena bisa menurunkan tekanan darah.

2. Kandungan zat besi dalam buah yang berserat ini membantu mencegah anemia dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.

3. Akar adalah obat yang baik bagi orang yang menderita asma. Merebus akar dan ekstrak nangka ternyata dapat membantu untuk mengontrol asma.

4. Salah satu manfaat kesehatan dari nangka adalah melindungi tiroid sehat. Mineral mikro dan tembaga dalam nangka juga efektif untuk metabolisme tiroid. Hal ini sangat baik untuk memproduksi hormon dan penyerapan.

5. Manfaat kesehatan dari nangka untuk tulang. Buah ini baik untuk anak-anak muda dalammenjaga kesehatan tulang. Nangka kaya akan magnesium yang memperkuat tulang dan mencegah tubuh dari gangguan tulang seperti osteoporosis.

6. Manfaat gizi dari nangka adalah sumber makanana yang kaya akan vitamin C dan A. Nutrisi anti-oksidan dalam nangka memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melindungi dari infeksi bakteri dan virus.

7. Dengan phyto-nutrisi dan vitamin C, nangka memiliki sifat anti kanker dan anti-penuaan. Nutrisi ini bisa menjauhkan Anda dari bahaya kanker dan memperlambat degenerasi sel untuk mencegah tubuh dari penyakit degeneratif.

8. Gula alami seperti fruktosa dan sukrosa dalam buah nangka menjadikannya sebuah sumber energi. Nangka dapat meningkatkan energi dan tidak mengandung lemak jenuh atau kolesterol.

9. Nangka bisa menyembuhkan borok dan gangguan pencernaan. Buah berserat tinggi ini mencegah sembelit dan memperlancar gerakan usus.

10. Nangka juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan kulit. Buah ini mengandung vitamin A yang memelihara kesehatan mata dan kelembutan kulit. Nangka juga mencegah gangguan mata seperti degenerasi makula dan rabun senja.

c.      Cara budidaya tanaman nangka
a.      Bibit, Varietas, dan Perbaikan Varietas
1.      Bibit
            Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dengan menggunakan bijinya, karena perbanyakkan dengan cangkok atau okulasi hanya sedikit persentase jadinya. Hal ini mungkin disebabkan kandungan lateksnya yang dapat menghambat proses persatuan. Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka yang bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dengan buah yang berkualitas dan tahan terhadap hama dan penyakit). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit yang baik adalah:
  1. Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yang unggul (produksi tinggi, buah berkualitas baik, berumur panjang dan tahan terhadap hama dan penyakit).
  2. Bibit harus sehat yang dapat dilihat dari sosoknya yang kokoh, batangnya kuat, lurus dan tumbuh tegak, percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna hijau segar dan mengkilap.
Di Indonesia lebih dari 30 kultivar yang tersebar di Jawa lebih dari 20 kultivar. Berdasarkan sosok pohon dan ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaitu pohon nangka buah besar dan pohon nangka buah mini, dengan jenis tanaman sebagai berikut:
a.       Nangka buah besar, tinggi mencapai 20-30 M; diameter batang mencapai 80 Cm dan umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun;
b.      Nangka buah kecil, tinggi mencapai 6-9 M; diameter batang mencapai 15-25 Cm dan umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.
Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.       Nangka bubur, daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras mudah lepas dari buah;
b.      Nangka salak/celeng/belulang, daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras;
c.       Nangka cempedak, daging buah tipis, liat dan beraroma harum spesifik.

b.      Pernyemaian dan Penanaman Bibit.
1.      Penyemaian
Diawal-awal tadi kami telah mengemukaan suhu minimum dan suhu maksimum serta ketinggian yang cocock di Tanami tanaman nangka. Kali ini kami akan membahas bagai mana cara penyemaian dan penanaman bibit. Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulit biji yang berlendir dan membuang bagian perikarp yang berupa tanduk; perlakuan ini akan memperbaiki perkecambahan. Benih disemai sewaktu masih segar; jika diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tidak boleh dibiarkan mengering. Benih yang memilki 40% dari kandungan air aslinya dan disimpan dalam wadah plastik yang kedap, dengan suhu udara 20 derajat C masih mampu berkecambah selama 3 bulan. Dalam kondisi yang memadai perkecambahan dapat diawali setelah 10 hari dan mencapai persentase perkecambahan 80-100% dalam jangka waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan mendatar atau dengan hilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan. Cara pembiakan pohon nangka dengan okulasi memerlukan keterampilan khusus dan pengalaman dan persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara lain cepat berbuah dan sifatnya induknya dapat diturunkan.Tanaman yang digunakan sebagai pangkal bawah adalah anakan nangka/cempedak yang asalnya dari biji.
Cara mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit sekeliling dalam 3-5 cm lebarnya. Luka yang telah dibuat dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah itu ditutup dengan tanah berkompos atau humus yang telah dibasahi dan dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yang telah diberi lobang-lobang kecil.
Biji disemai/ditanam ke dalam kantong-kantong plastik yang sudah tersedia di bedengan sedalam setebal biji, setelah itu ditutup lapisan tanah tipis. Biji akan berkecambah dengan rata-rata daya kecambah dan persen jadi tanaman ± 90 %. Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karena bibit yang lebih tua sulit untuk dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dalam satu wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas cahaya matahari penuh). Untuk bibit dari biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari. Sebaiknya persemaian diberi naungan yang tidak terlalu rapat dan menghadap ke arah timur guna mencegah penguapan air yang terlalu cepat. Untuk bibit dari cangkokkan, penyiraman dapat dilakukan secara teratur tiap hari untuk mencegah kekeringan. Penyiraman ini dilakukan kalau belum ada hujan. Semai dari cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya tidak layu.
Bibit yang akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebih dahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan penanaman dilakukan pagi atau sore hari dan dikerjakan dengan hati-hati. Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan hati-hati seperti halnya pada waktu pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit yang telah dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam. Bibit-bibit ini (dari biji) dapat ditanam di lapangan sewaktu masih muda sekali, yaitu sebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadap perakaran dapat mematikan bibit itu. Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm dan berumur 1-1 1/2 bulan. Bibit dari okulasi dapat ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas pohon pangkal dan lukanya ditutup parafin. Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah dan tidak hujan. Bibit dari cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah berakar banyak dan cangkok dapat diambil. Setelah disapih beberapa hari, cangkok dapat ditanam di lapangan.
2.      penanaman bibit
Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan lapangan dan berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan ditentukan batas-batas areal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman nangka seperti gulma, genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus dibenahi/dikendalikan. Untuk itu tindakan pembersihan lapangan secara total, pengaturan drainase dan pengolahan tanah terutama di tempat yang akan dibuat lobang tanam. Sitem yang digunakan dengan bedengan. Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan pembibitan sebagai berikut:
  1. Ukuran bedengan beragam tetapi biasanya digunakan antara 5 x1 m atau 10 x 1 m.
  2. Bedengan membusur arah Utara ke Selatan dan pinggirnya diperkuat dengan bambu, batu merah, atau kayu serta permukaannya ditinggikan 10-15 cm dari atas permukaan tanah.
  3. Antar bedengan berjarak 0,45 m dan setiap 5-10 m bedengan dibuat jalan pemeriksaan sekitar 60-100 m.
  4. Saluran air dibuat sepanjang kiri kanan pemeriksaan.
  5. Bedengan diberi naungan dengan atap nipah atau sarlom. Bagian yang menghadap ke timur dibuat lebih tinggi daripada yang menghadap ke Barat.
  6. Dalam bedengan disusun kantong-kantong plastik yang sudah diisi media tumbuh dan sudah diberi lobang-lobang kecil di bagian bawahnya. Media tumbuh yang digunakan campuran tanah lapisan olah, pupuk organik, dan pasir halus dengan perbandingan 2:1:1. Ukuran kantong plastik yang digunakan 20 x 30 cm dengan tebal 0,08 mm dan berwarna hitam.
Apabila pH tanah bersifat terlalu asam atau basa maka perlu dilakukan beberapa upaya agar nangka bisa tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Apabila terlalu asam (pH<5) dapat ditambahkan kapur, jika terlalu basa (pH>7)bisa ditambahkan belerang. Dosis yang dipakai tergantung pada kondisi tanahnya namun sebagai pedoman 1 kg kapur atau belerang untuk 1 m 3 lobang tanaman. Pada lobang tanam, tanah hasil galian dicampur dengan pupuk kandang 20 kg/lubang dan dolomit 0,5 kg/lubang (untuk menaikkan pH). Tanah campuran ini dimasukkan ke lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Seminggu sebelum tanam berilah pupuk NPK (15-15-15) 100 gram ke dalam lubang penanaman.
c.       Teknik Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman
a.       Penentuan Pola Tanam
Pola usaha pekarangan adalah bertanam di lahan sekitar rumah. Hasil ini tidak semata-mata untuk dijual tetapi sebagian untuk dikonsumsi sendiri. Sedangakan pola usaha kebun yaitu bertanam di lahan yang jauh lebih luas dari pekarangan dengan pertimbangan hasilnya untuk memnuhi kebutuhan pasar, modal dan tenaga kerja cukup tersedia serta lahannya sesuai dengan persyaratan tempat tumbuh nangka. Pola usaha kebun dapat berbentuk kebun tanaman murni dan kebun tanaman campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis tanaman yaitu seluruhnya ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran, pohon nangka dicampur nenas, pepaya, dan sebagainya. Pohon nangka yang dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m, dalam pola segi empat atau segi enam: kepadatan yang umum adalah 100-120 batang/ha. Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m. 2) Pembuatan Lobang Tanam Lubang tanam dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m. Pada saat penggalian lubang tanam, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah yang telah digali dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, agar mendapat sinar matahari sehingga teroksidasi dengan baik. Untuk menghindari kendala tanah asam, tanah galian dicampur dengan dolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam dan tanah campuran ini dimasukkan ke dalam lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah yang terlalu berat, selain pengolahan tanah dapat pula ditambahkan pasir sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu sebelum tanam berilah NPK (15–15– 15) 100 gram ke dalam lubang penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau okulasi ditanam tegak dan kokoh ke dalam tengah lubang penanaman. Jarak antara lubang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m. Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim penghujan yaitu saat curah hujan sudah cukup merata. Bibit ditanam pada lubang yang sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit ditanam, kantong plastik harus dibuang.
Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan atau karena adanya kelainan iklim, yaitu musim hujan tiba-tiba berubah menjadi kemarau lagi, maka bibit yang telah ditanam perlu disiram secara teratur. Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat musim kemarau untuk meningkatkan kelembapan tanah. Namun pada musim hujan mulsa tidak diperlukan karena dapat mendatangkan serangan jamur. Mulsa juga dapat dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk organi, pemberian dua kali per tahun sangat membantu pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk pabrik majemuk dilakukan di Malaysia dengan dosis 2-3 kg per pohon.
b.      Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman tanaman yang mati dilakukan pada saat hujan masih turun di tahun pertama dan tahun kedua. Penyiangan atau membebaskan tanaman dari serangan gulma atau tumbuhan pengganggu dilakukan dengan cara membersihkan gulma secara manual/kimia dari tanaman nangka dengan radius 1-2 m. Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dalam 600 liter air per ha atau Roundup 2-3 liter dalam 800 liter air/ha. Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap 2-4 bulan dilakukan selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dengan cara manual atau kimiawi. Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2 kali setahun sebanyak 20 kg per tanaman. Pemberian pupuk anorganik dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan dosis 100 gram NPK per tanaman. Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dengan dosis 150 gram NPK per tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada tanaman umur 12 bulan dengan dosis 200 gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan dengan dosis 250 gram per tanaman dan pemupukan kelima dilakukan pada tanaman umur 24 bulan dengan dosis 300 gram per tanaman. Selanjutnya bagi tanaman yang sudah berbunga pada lahan tidak subur dapat ditambahkan pupuk organik 650 gram/pohon.
Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna merangsang pembentukan daun. Pemberian pupuk daun dilakukan selang 2 minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun yang digunakan Gandasil D/Bayfolan. Tanaman nangka membutuhkan drainase yang baik. Pengairan ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya. Tanaman nangka memiliki perakaran dalam, tidak membutuhkan penggenangan pada saat musim kemarau karena tanaman nangka kurang toleran terhadap genangan. Akarnya masih mampu meyerap air pada tanah yang dalam. Pemberian air tambahan diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.
Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yang tidak subur dan tidak produktif. Pemangkasan cabang dilakukan terhadap pohon nangka yang bertajuk rimbun agar sinar matahari tidak terhalangi sehingga merangsang perbungaan. Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon mulai ditanam dan sedikit pemotongan dahan-dahan yang mengandung buah agar memudahkan mencapai buah untuk dibungkus dan kemudian dipanen. Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer. Perangsangan pembungaan dilakukan dengan cara melukai, mengebor/mengikat batang. Tujuan perlakuan untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tidak meyebar ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang pembungaan. Agar buah nangka hasilnya baik dan besar, lakukan penjarangan buah. Buah yang mulai membesar bungkuslah dengan kantong/kertas semen yang sudah dicelupakan ke dalam larutan insektisida. Bisa juga dibungkus dengan anyaman dedaunan, misalnya menggunakan daun-daun palem atau anyaman kelapa. Tindakan ini dapat menghalangi serangan tikus atau kelelawar, dan memikat semut yang dapat mengusir serangga lain sehingga diperoleh buah yang kulitnya mulus dan cerah.
            Hama dan penyakit menjadi penghambat dan kendala yang merisaukan. Hama yang penting diantaranya ialah :
Ø  Ulat diaphania caesalis yaitu penggerek pucuk, membuat terowongan sampai ke kuncup, pucuk muda, dan buah. Pemotongan bagian yang terserang memutuskan daun hidupnya karena ulat-ulat ini akan menjadi pupa di dalam terowongan itu; buah dilindungi dengan dibungkus atau disemprot insektisida Thiodan 35 EC.
Ø  Penggerak kulit batang; berupa ulat-ulat Indarbela tetraonis dan Batocera rufomaculata diberantas dengan mengasap lubang-lubang mereka/disemprot dengan insektisida sistemik yang mengandung bahan aktif karboril (Sevin 85 S).
Ø  Kumbang-kumbang belalai (weevil) coklat yang menyerang kuncup,
Ø  Ochyromera artocarpi, merupakan hama nangka yang khas. Tempayaknya (grubs) masuk ke dalam kuncup dan buah yang masih lunak, yang dewasa memakan daun. Bagian tanaman yang terserang dihancurkan, dan diperlukan insektisida.
Ø  Menyeruaknya kumbang bersayap selaput (spittle bug),
Ø  Cosmoscarata relata, memakan daun muda. Nimfa hidup bersama-sama dalam suatu massa busa yang disekresi oleh mereka ; nimfa dipungut dan dihancurkan.
Ø  Larva lalat buah , Dacus dorsalis dan D. umbrosus sering menyerang buah. Untuk menghindari serangannya, buah nangka hendaknya dibungkus; buah yang matang atau kelewat matang jangan dibiarkan bergeletakkan di tanah, tetapi hendaknya dikubur-kubur dalam, dan penyemnprotan pada umpan dapat dilakukan.
Ø  Hama-hama lainnya adalah bermacam-macam serangga pengisap, seperti kutu tepung, afid, lalat putih, dan ‘thrips’, juga ulat perekat daun (leaf webber). Hama nangka yang lain adalah kepik Helopeltis (Miridae,Hemiptera). Nimfa dan kepik dewasa menghisap cairan bagian tanaman yang masih muda (daun dan buah). Ukuran telurnya 1,5 m, diletakkan dengan cara ditusukkan pada jaringan tanaman. Masa inkubasi 5-7 hari. Nimfa dan kepik dewasa warnanya bervariasi, hijau atau kuning-kehitaman dan kuning oranye. Mengalami 5 kali masa instar. Kepik dewasa panjangnya berkisar 6,5-7,5 mm dengan kemampuan bertelur sampai 18 butir. Beberapa musuh alami diantaranya yang berupa parasit adalah Euphorus helopeltis, Erythmelus helopeltis dan sebagai predator adalah Sycanus leucomesus, Isyndrus sp. dan Cosmolestes picticeps. Untuk pengendaliannya populasi biasanya terkendali oleh musuh alam apabila populasi tinggi dapat dilakukan dengan insektisida misal Lannate 25 WP, Atabron 50EC.
Sedangkan penyakit yang perlu diperhatikan ialah:
a)      Bakteri mati bujang (Erwinia carotovora) sering menyerang pohon nangka, juga cempedak. Jamur tersebut pertama kali menyerang bagian pucuk dan turun pada tajuk berikutnya. serangan yang hebat dapat mematikan pohonnya.
b)      Di India dilaporkan serangan busuk akar dan busuk batang dilakukan oleh jamur Rhizopus artocarpi yang menyebabkan keruguian tanaman hingga 15-30 %. Jamur ini umunya meyerang tunas bunga.
 Beberapa penyakit yang cukup penting antara lain:
a.       Colletotrichum lagenarium,
b.      Phomopsis artocarpina,
c.       Septoria artocarpi, dan
d.       Corticium salmonicolor.
 Jamur tersebut kebanyakan menyerang pada musim penghujan. Pemotongan bagian tanaman yang terserang akan banyak membantun mengatasi serangan, di samping itu sanitasi kebun dan pemupukan dapat meningkatkan kesehatan tanaman.
d.      Panen dan Pasca Panen
1.      Panen
Ciri dan umur panen serta kematangan buah ditentukan melalui kriteria sebagai berikut:
  1. Apabila buah tersebut dipukul-pukul dengan benda (misalnya punggung pisau) akan berbuyi nyaring.
  2. Perubahan warna kulit buahnya dari hijau pucat ke kuning kehijau-hijauan atau kecoklat-coklatan.
  3. Mengeluarkan bau yang khas atau aromanya harum.
  4. Durinya mulai lunak dan jarak satu duri dengan duri lainnya semakin lebar
  5. Kulit buah terlihat seperti akan pecah.
Cara pemetikan buah nangka matang ialah gagangnya dipotong dengan pisau tajam dan buah nangka itu diturunkan dengan hati-hati. Pohon nangka yang berbuah besar berbuah pada umur 5-10 tahun sedangkan nangka mini pada umur 1,5-2 tahun. Pada umumnya buah masak setelah 8 bulan sejak bunganya muncul. Umur maksimum produksi buah 20-30 tahun, sesudah itu harus diremajakan. Hasil buah per tahun per pohon beragam umumnya berkisar 8-12 buah /pohon / tahun.
2.      pasca panen terdiri
pasca panen terdiri dari tiga tahap yaitu:
1.      Pengumpulan
2.      Penyimpanan
3.      Penanganan lain.
Buah nangka dikumpulkan oleh pemborong atau dibawa langsung ke pasar dan dijual ke pedagang eceran atau dibelah dan dilepas satu-satu untuk dijual langsung ke konsumen. Daging buah nagka yang tebal itu seringkali diekstrak, dibersihkan, dan dijual dalam keadaan ekstrak segar. Jika persediaan melimpah, buah nangka diawetkan, caranya ialah: daging buah dipisahkan dari bijinya, kemudian dicuci, dipipihkan, dan dijemur ditambah gula atau sirop, atau tanpa diberi apa-apa. Hasil olahan ini dijual sebagai kue kering. Di semenanjung Malaysia dilakukan pengalengan. Daging buah nangka digunakan untuk mengharumkan es krim dan minuman/dijadikan madu nangka, konsentrat, atau tepung dan dimanfaatkan dalam pembuatan minuman. Biji nangka bisa dibuat tepung biji nangka yang dicampurkan ke dlam tepung gandum untuk pembuatan roti. Penggunaan tepung biji nangka sebagai bahan substitusi sebagian tepung terigu dalam pembuatan cookies dan BMC (Bahan Makanan Campuran).
B.     PROSPEK PASAR
Prospek buah nangka sebenarnya dapat dikatakan cukup cerah. Perrmintaan komoditas buah ini selalu menunjukkan peningkatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sayangnya, besarnya permintaan belum dapat diimbangi dengan produksinya. Kondisi tersebut antara lain disebabkan masih jarangnya perkebunan nangka yang dikelola dengan pendekatan agribisnis. Prospek untuk meluaskan nangka di Asia Tenggara agak suram. Pohon dan buahnya memiliki beberapa sifat buruk : hasil sulit diperhitungkan, baik kualitasnya maupun waktunya, kerugian hasil,karena penyakit dan hama, baunya yang terlalu menyenga dan ukuran buahnya terlalu besar yang mengurangi potensi pasar ekspor. Akibatnaya secara ekonomis hasilnya lebih rendah jika misalnya dibandingkan dengan belimbing manis, nangka dan jambu biji. Pemeliharaan kultivar-kultivar unggul merupakan langkah yang penting sekali dalam menutup perbedaan antara potensi dan budidaya. Ada beberapa kultivar yang baru dan rasanya memikat konsumen yang sudah biasa memakannya; kultivar-kultivar ini dapat digunakan untuk menembus pasaran lain. Jika kultivar-kultivar dapat menggeser populasi yang berasal dari benih, menjadi mudahlah mempelajari fenotipe pohonnya, mengingat semua pohon dari satu kultivar memilki genotipe yang sama. Ini berarti perbedaan antar pohon dalam irama pertumbuhan, waktu berbunga, intensitas penyerbukan, pembentukan buah dan hasil produksi mungkin disebabkan oleh adanya faktor-faktor lingkungan. Jadi pengamatan fenologi suatu kultivar di berbagai lingkungan dapat memberikan gambaran bagaimana berfungsinya pohon dan memberikan pertanda untuk menyisihkan faktor-faktor pembatas hasil. Peranan nangka pada masa mendatang bertumpu pada pemakaian secara umum bahan pembiak melalui klon dan adanya pengertian yang baik terhadap fenologi pohon dan kelebatan buahnya.
C.    POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGANNYA
Secara umum potensi dan pengembangan buah nangka sangat menjanjikan ada beberapa  pemanfaatan buah dan tanaman nangka adalah sebagai berikut :
 Di konsumsi sebagai buah segar secara langsung
o Sebagai campuran berbagai makanan ataupun minuman segar seperti es cendol, es campur dsb.
o Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
o Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
o Sebagian masyarakat menanfaatkan pohon nangka sebagai obat tradisional.
o Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi ( di Priangan), dayung, perkakas, dan alat musik.
Dalam perkembangannya seperti yang telah disinggung diatas, buah nangka dimanfaatkan sebagai :
o Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).
o Daging buah nangka diolah dan diproses lebih lanjut menjadi berbagai macam panganan dan camilan seperti keripik nangka ataupun dodol nangka yang banyak diminati oleh masyarakat luas dan sudah mulai peluang yang besar untuk pasar ekspor.
Pengolahan buah nangka menjadi produk panganan memiliki keuntungan sebagai solusi sifat buah nangka yang memiliki waktu simpan yang singkat atau mudah busuk. Dengan bentuk olahan ini produk nangka memiliki masa simpan yang lebih lama serta buah nangka dapat dinikmati dalam berbagai bentuk panganan (lebih bervariasi).
Jenis  tanaman nangka yang  ada di Indonesia cukup beragam. Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu: nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka misin.  Masing-masing jenis  memiliki tekstur buah yang berbeda, untuk masing-masing olahan buah nangka dicari jenis daging buah nangka yang sesuai dengan kebutuhan pengolahan.

D.    ANALISIS KELAYAKAN
Analisis Ekonomi Budidaya Tanaman
Perkiraan analisis usaha tani tanaman nangka buah besar seluas 1 ha pada tahun 2007 di daerah Sukabumi (Jawa Barat).
Biaya produksi tahun ke-1
  1. Tanah 1 ha @ m 2 x Rp. 20.000,- Rp. 20.000.000,-
  2. Bibit 150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,-
  3. Pupuk
    • Kandang 9500 kg @ Rp. 500,- Rp. 570.000,-
    • Urea 1400 kg @ Rp. 3.800,- Rp. 5.320.000,-
    • TSP 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,-
    • KCl 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
    • NPK 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,-
    • Hormon/mineral 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,-
  4. Obat dan pestisida
    • Insektisida 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
    • Fungisida 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
  5. Alat dan bangunan
    • Bangunan dan sumur Rp. 2.500.000,-
    • Alat semprot 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,-
    • Cangkul 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
    • Sabit 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-
    • Garpu 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
    • Golok 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
    • Gunting pangkas 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
    • Gergaji pangkas 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-
    • Ember 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-
  6. Tenaga kerja tetap
    • Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,-
    • Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
    • THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,-
  7. Tenaga kerja lepas
    • Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
    • Memupuk dan menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
o    Jumlah biaya produksi tahun ke-1 Rp. 42.115.000,-
                        Pendapatan dan keuntungan
0.      Tahun ke-5 produk ke 1: 0,25x150x30xRp. 30.000 Rp. 33.750.000,- maka Keuntungan Rp. 33.750.000 – Rp. 42.115.000 = - Rp. 8.365.000,-
1.      Tahun ke-6 produk ke 2: 0,25x150x60xRp. 30.000 Rp. 67.500.000,- maka Keuntungan Rp. 67.500.000-Rp.8.365.000+Rp. 16.765.000 Rp. 42.370.000,-
                        Investasi rata-rata perpohon: Rp. 175.096,-
Keterangan: pada tahun ke-7 keuntungan sudah dapat menutupi investasi yang dikeluarkan.

E.     Penutup
1)      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan singkong menjadi tepung mocaf dimasa sekarang harus digalakkan lagi untuk menunjang kebutuhan masyrakat akan permintaan tepung di pasaran. Untuk menyikapi hal diatas perlu adanya upaya sosialisasi proses pengolahan kepada daerah-daerah yang hasil pertanian, terutama perkebunan singkong agar dapat mengolah hasilnya sendiri tanpa harus menjual ke daerah lain.
2)      Saran
Sebagai mahasiswa yang  akan terjun dimasyarakat secara langsung proses pengolahan singkong perlu digalakkan agar, hasil pertanian yang dihasilkan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat. Dan menjadikan tepung mocaf sebagai alternatif lain yang lebih baik.














DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat. 2013. “Budidaya Nangka.” Dalam  http://www.diperta.jabarprov.go.id. Diunduh 21 September 2014.
Hendro Sunarjono. 1987. Ilmu Produksi Tanaman Buah-Buahan. Bandung: Sinar Baru.
 Prihatman, Kemal. 2000. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. Jakarta : BAPPENAS.
Sugeng. 2013. “Buah Namgka dan Kandungan Nutrisi”. Dalam http://www.gen22.netDiunduh 22 September 2014.
Wikipedia. 2012. “Nangka”. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Nangka. Diunduh 21 September 2014.




No comments:

Post a Comment