assalamu'alaikum, WR WB.ketemu lagi ama aKU gan. kali ini aku akan membagikan artikel mengenai teknik perbanyakan tanaman. mungkin agan-agan dapat tugas dari guru atau dosen dapat menggunakan ini sebagai refrensi, jangan hanya sekedar Copy paste ya. gak bolehhhh. . . .
Teknik perbanyakan tanaman
1. Pengertain Perbanyakan Tanaman
Setiap
tumbuhan tingkat tinggi seperti pada tanaman buah-buahan mempunyai alat anggota
tubuh yang lengkap, yakni akar, batang, cabang, daun; bunga (putik, tepung
sari, dan lain-lain), buah, serta biji (kulit biji, embrio, dan lain-lain).
Alat-alat tersebut masing-masing mempunyai fungsi khusus. Salah satu fungsi
yang penting ialah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
(melalui tunasnya, bijinya, dan sebagainya).
Jadi,
yang dimaksud dengan perbanyakan di sini ialah cara atau teknik menghasilkan
bibit tanaman dengan alat-alat tubuh tanaman yang ada. Ada dua cara perbanyakan
sesuai dengan alat tanaman yang digunakan, yakni:
1.
Generatif
dengan menggunakan bijinya yang mengandung embrio
(bakal tanaman yang di buahi).
2.
Vegetatif
dengan
menggunakan alat-alat lain bukan biji, misalnya akar cabang, daun, bagian sel
biji yang tidak dibuahi, dan sebagainya.
Ada
kalanya biji buah-buahan itu tidak mengandung embrio sehingga tidak mampu
berkecambah atau tumbuh, misalnya pada pisang. Ada kalanya bijisudah tua benar,
embrionya belum berkembang dengan sempurna sehingga memerlukan penyempurnaan
waktu lama. Selama ini biji tidak mampu berkecambah, misalnya pada melinjo.
Sebaliknya, ada biji buah-buahan yang embrionya tidak berkembang karena tidak
dibuahi, tetapi biji buah-buahan yang embrionya tidak berkembang tidak dibuahi,
tetapi biji tersebut mampu berkecambah dengan baik. Sudah tentu tanaman yang
berasal dari biji seperti itu sifatnya vegetatif pula sehingga identik dengan
sifat induknya. Misalnya pada manggis yang disebut apomixis.
Dengan
kejadian-kejadian seperti itu, maka banyak bijiyang mampu berkecambah dan
tumbuh lebih dari satu tunas (tanaman), yang disebut poliembrioni. Misalnya
pada mangga, jeruk, advokat, jambu bol, manggis, duku, dan sebagainya.
Dengan
demikian, poliombrioni itu mempunyai kecambah (semai):
1.
Satu
atau lebih dari embrio yang dibuahi. Jadi, sifatnya
generatif, yakni manca ragam dan tidak mantap;
2.
Satu
atau lebih semai dari embrio yang tidak dibuahi.
Jadi, sifatnya vegetatif, yakni seragam dan mantap.
3.
Satu
atau ebih semai dari sel-sel di luar embrio yang disebut
sel integumentum, sifatnya vegetatif. Semai ini disebut “semai nucelus” (nucellus seedling), yang bersifat
vegetatif. Jadi, identik dengan induknya.
Pada
umumnya tanaman buah-buahan adalah heterozigot, artinya selalu mengadakan
pecahan sifat sesuai dengan sifat genetiknya yang tidak seragam, dan umumnya
tanaman mengadakan pembuahan melalui penyerbukan silang (cross pollination). Akibatnya , biji yang dihasilkan tidak mantap (zaad vast), yakni apabila ditanam akan
menghasilkan berbagai macam bentuk atau sifat anak turunan yang baru atau
segregasi. Oleh karena itu, untuk
menghasilkan bibit bermatu, penggunaan biji tidak di benarkan. Selain
it, tanaman yang berasal dari biji umumnya
umurnya sampai berbuah, yang disebut masa
remaja atau juvenilitas adalah
panjang sehingga merugikan petani.
Akan
tetapi, pada umumnya sel-sel embrio dan sel lain di luar embrio dari biji itu sukar
ditembus oleh virus dan sebangsanya. Hal itu disebabkan oleh terbalutnya sel-sel
tersebut oleh berlapis-lapis sel kulit yang bersifat menyaring dan
menghalanginya. Oleh karena itu, pada umumnya biji buah-buahan bebas dari
penyakit virus.
2. Perbanyakan Generatif
Telah kita ketahui bahwa perbanyakan dengan biji tidak
diperkenankan untuk pengembangan tanaman buah-buahan karena sifatnya yang
selalu mengadakan segregasi walaupun persentase segregasinya kecil. Perbanyakan
dengan biji hanya diperolehkan apabila untuk:
1.
Bahan pemuliaan untuk mendapatkan
varietas unggul baru;
2.
Batang bawah (onderstam) dalam perbanyakan tanaman dengan penyambungan;
3.
Cara perbanyakan vegetatif belum dapat dilakukan atau kurang
menguntungkan, misalnya
pada pepaya, semangka, melon, dan sebagainya.
Biji
buah-buahan umumnya tidak dapat disimpan lama, yakni cepat kehilangan daya
kecambahnya atau daya hidupnya (viabilitas),
misalnya biji durian, rambutan, manggis, duku, jeruk, gowok, dan lain-lain. Biji-biji
semacam itu harus cepat ditanam. Sedangkan biji jambu biji (psidium guajava), biji markisa, waluh,
semangka, melon, dan sebagainya dapat disimpan sampai beberapa bulan tanpa
mengalami banyak kehilangan viabilitas-nya.
Biji seperti itu sering disebut ortodoks.
Biji-biji
yang tidak dapat disimpan lama (recalcitrant)
seperti tersebut di atas, tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Penjemuran sebaiknya dilakukan di bawah sinar difus (tidak langsung), yakni kering angin, selama beberapa jam
saja sebelum disemaikan. Walaupun demikian, sifat poliembrioni pada berbagai
jenis buah-buahan tersebut dapat menyulitkan program pemuliaan dan seleksinya.
Hal itu kadang-kadang disebabkan oleh sulitnya memisahkan antara semai
vegetatif dengan semai generatif.
Untuk
bahan pemuliaan, yang diutamakan ialah semai generatif yang mampu menimbulkan
keanekaragaman baru (variabilitas). Sedangkan untuk bahan penyambungan atau
batang bawah, dengan aany poliembroni tersebut, dapat menimbulkan
bermacam-macam reaksi batang bawahnya terhadap batang atas atau entris-nya, karena secara fisiologi
batang bawah berpengaruh terhadap batang atas. Oleh karena itu, dalam
pembibitan untuk menghasilkan bibit bermutu, semai batang bawah harus diseleksi
terlebih dahulu supaya seragam sebelum digunakan untuk menyambung, yang dipilih
ialah yang vegetatif. Pada jeruk, semai vegetatif tumbuhnya lebih cepat dari
pada semai generatif. Sebaliknya pada advokat dan mangga, semai generatiflah
yang lebih cepat tumbuhnya. Dengan demikian, diperlukan pengenalan deskripsi
poliembrioni tiap-tiap jenis tanaman.
Namun
dalam hal tertentu, perbanyakan dengan biji masih dapat digunakan, mengingat
cara lain belum dapat dilakukan misalnya pada waluh, melon, semangka, manggis,
duku, dansebagainya. Dalam hal ini, diperlukan kaidah pembibitan, yakni
isolasi, seleksi dan sortasi secara ketat.
Pada
tanaman buah-buahan biasanya macam isolasi yang digunakan ialah isolasi tempat,
isolasi tanaman, atau isolasi bunga. Jarak isolasi tempat untuk pembibitan
waluh, semangka, melon dan pepaya adalah 600 – 1200 m. Hal itu bergantung
kepada sifat penyerukannya dan perantara penyerbuknya (lebah, angin, dan
lain-lain).
Perkembangbiakan secara
generatif pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai
dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan Benang Sari yang
menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Untuk lebih jelasnya, kita harus
mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari bunga agar kita lebih mudah untuk
memahami penjelasan selanjutnya.
Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut dengan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Apa maksudnya yah? Yuk kita telaah lebih dalam.
===> Bagian-Bagian Bunga
Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut dengan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Apa maksudnya yah? Yuk kita telaah lebih dalam.
===> Bagian-Bagian Bunga
·
Perhiasan bunga. Yang dimaksud dengan Perhiasan Bunga yaitukelopak dan mahkota
bunga. Kelopak bunga merupakan bagian dari bunga yang letaknya di dekat dasar
bunga dan menyambung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga ini biasanya
menyelimuti bunga saat bunga masih dalam keadaan kuncup dan biasanya setelah
mekar dalam waktu tertentu, akan gugur dengan sendirinya. Bentuk kelopak bunga
sangat beraneka ragam bentuk dan warnanya sesuai dengan jenis bunga. Bagian
kelopak bunga inilah yang memberikan keindahan pada bunga tersebut dan biasanya
warnanya digunakan untuk mengindetifikasi jenis bunga tersebut. Misalnya bunga
mawar yang warna kelopaknya merah disebut dengan Red Roses atau Mawar Merah.
2.
A. Proses Penyerbukan atau Pembuahan
Dalam proses perkembangbiakan generatif pada tanaman dikenal dengan Penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada Kepala Putik. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi:
Dalam proses perkembangbiakan generatif pada tanaman dikenal dengan Penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada Kepala Putik. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi:
·
Penyerbukan Sendiri. Penyerbukan Sendiri adalah penyerbukan yang
terjadi apabila Benang Sari yang jatuh pada Kepala Putik berasal dari bungan
itu sendiri dan tentu saja yang dapat melakukannya adalah Bunga Lengkap yang
memiliki Putik dan Benang Sari Sekaligus.
·
Penyerbukan Tetangga. Penyerbukan Tetangga adalah penyerbukan yang terjadi
jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain tetapi
masih pada satu pohon.
·
Penyerbukan Silang. Penyerbukan Silang adalah penyerbukan yang
terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain
yang sejenis tetapi berbeda pohonnya.
·
Penyerbukan Bastar. Penyerbukan Bastar adalah Penyerbukan yang
terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain
yang tidak sejenis.
Kalau di atas adalah jenis-jenis penyerbukan yang terjadi
berdasarkan asal muasal serbuk sari yang jatuh di kepala putik, maka berikut
ini adalah Jenis-Jenis penyerbukan berdasarkan faktor yang menyebabkan
sampainya serbuk sari ke kepala putik, yaitu:
·
Penyerbukan oleh angin. Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh angin
memiliki ciri-ciri antara lain memiliki serbuk sari yang banyak, kecil, kerig
dan ringan sehingga mudah diterbangkan oleh angin. Pada dasrnya bunganya kecil
atau mahkotanya kecil dan bahkan ada yang tidak memiliki mahkota. Contohnya
adalah bunga pada tumbuhan rerumputan.
·
Penyerbukan oleh hewan. Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh hewan
memiliki ciri-ciri antara lain memiliki mahkota bunga yang besar, menarik,
memiliki warna mahkota yang mencolok, mengeluarkan bau yang khas serta
menghasilkan nektar yang semuanya dapat menarik binatang untuk menghampirinya.
Bunga jenis ini umumnya memiliki serbuk sari yang menggumpal dan lengket
sehingga mudah menempel pada hewan (terutama pada kaki-kaki serangga). Contoh
hewan yang biasanya membantu penyerbukan adalah Kupu-kupu, lebah madu,
kelelawar dll.
·
Penyerbukan oleh air. Penyerbukan yang dibantu oleh air biasanya
terjadi pada tumbuhan-tumbuhan air. Hal ini terjadi karena air hujan yang turun
dapat mengenai serbuk sari. Air yang telah mengandung serbuk sari tersebut
kemudian jatuh pada kepala putik sehingga terjadilah penyerbukan.
·
Penyerbukan oleh manusia. Tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh
manusia adalah tumbuh-tumbuhan yang umumnya berguna bagi kehidupan manusia
sehingga manusia sering melakukan kotak dengan tumbuhan berbunga tersebut.
Contohya adalah Vanili dan bunga anggrek.
3.
Perbanyakan
vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu Perkembangbiakan secara vegetatif alami
dan vegetatif buatan.
3.a. Perkembangbiakan secara Vegetatif Alami
·
Spora. Spora memiliki inti sel yang berubah fungdi menjadi alat
perkembangbiakan. Spora berbentuk seperti biji yang sangat kecil sehingga sulit
terlihat oleh mata telanjang. Spora hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat
yaitu mikroskop. Contoh tumbuhan spora adalah Lumut dan tumbuhan paku.
·
Umbi akar. Umbi akar adalah akar yang menggembung karena menyimpan
makanan. Umbi ini kemudian dapat mengeluarkan tunas sebagai individu yang baru.
Contohnya adalah wortel, bunga dahlia dll.
·
Umbi Batang. Yg dimaksud dengan Umbi batang adalah bagian batang yang
menggembung karena berisi cadangan makanan yang berbentuk zat tepung. Contohnya
adalah kentang, ubi jalar, dll.
·
Umbi lapis. Umbi lapis memiliki struktur berlapis-lapis dan tunas
dibagian tengahnya. contohnya adalah bawang-bawangan dan bunga tulip.
·
Akar tinggal atau Rhizoma. Rhizoma adalah batang yang tumbuh dan menjalar
didalam tanah serta bentuknya bercabang-cabang. Contohnya adlah Kunyit, jahe,
Bangle, lengkuas dan tebuh.
·
Geragih atau stolon. Geragih adalah batang beruas-ruas yang tumbuh
menjalar di atas permukaan tanah, dan dari ruas-ruas tersebut bisa menumbuhkan
tunas baru sebagai individu baru. Contohnya adalah tanaman pegagan, strawberry,
semanggi dan lain-lain.
·
Tunas. Tunas berasal dari tumbuhan induk dan dan dapat tumbuh
menjadi tumbuhan baru dengan cepat. Contohnya pisang, tebuh, pohon pinang dan
bambu.
·
Tunas Aventif. Tunas aventif adalah tunas yang tumbuh dari ujung-ujung daun
contohnya cocor bebek.
3.b. Perkembangbiakan secara Vegetatif
Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan ditandai dengan adanya campur tangan manusia dalam proses perkembangbiakannya. ia memiliki beberapa keunggulan diantaranya tanaman baru yang dihasilkan cepat berbuah atau memberikan hasil serta sifatnya sama atau bahkan lebih bagus dari tanaman indukannya. Berikut ini beberapa cara perkembangbiakan vegetatif buatan:
Perkembangbiakan vegetatif buatan ditandai dengan adanya campur tangan manusia dalam proses perkembangbiakannya. ia memiliki beberapa keunggulan diantaranya tanaman baru yang dihasilkan cepat berbuah atau memberikan hasil serta sifatnya sama atau bahkan lebih bagus dari tanaman indukannya. Berikut ini beberapa cara perkembangbiakan vegetatif buatan:
·
Mencangkok. Mencangkok adalah proses
menumnbuhkan akar dari batang tanaman yang berada di atas tanah agar dapat
ditanam menjadi tanaman baru. Proses inilah yang paling sering dilakukan
khususnya untuk tanaman buah sehingga proses pembuahan bisa terjadi dengan
cepat dan hasilnya banyak dan besar. Proses mencangkok hanya dapat dilakukan
pada jenis tumbuhan yang berkambium atau tumbuhan dikotil. COntohnya adalah
rambutan, mangga, jeruk, jambu dan sejenisnya.
·
Menempel atau Okulasi. Okulasi adalah proses menempelkan tunas dari
suatu tanaman ke tanaman lain. Contohnya adalah okulasi pada tanaman durian dan
jeruk.
·
Menyambung atau Kopulasi atau Enten. Proses Enten dilakukan dengan cara menyambung
batang bawah suatu tanaman ke batang atas tanaman lain sehingga diperoleh
tanaman baru. Tanaman yang biasa disambung adlah jenis tanaman yang masih dalam
rumpun keluarga. MIsalnya durian yang lama tumbuh dibandingkan dengan Lai. Maka
supaya cepat tumbuh dan berbuah, tunas durian disambungkan dengan pokok lai.
·
Menyetek atau Stek. Menyetek adalah proses menanam sebagian potongan
atau bagian tubuh dari tanaman tersebut baik berupa cabang ataupun batang.
Bagian tanaman yang distek harus memiliki ruas atau mata tunas sehingga dapat
tumbuh tanaman baru. Contohnya adalah tebu, singkong dan bunga mawar.
·
Merunduk. Merunduk adalah proses membengkokkan bagian
tanaman berupa dahan atau ranting ke dalam tanah lalu ditimbun. Bagian yang
ditimbun ini natinya akan mengeluarkan akar, dan setelah akar dirasa cukup
banyak, dahan atau ranting tersebut dapat dipotong dan dipindahkan sebagai
tanaman baru. Contohnya adalah tanaman selada, anyelir, amanda dll
Telah
diketahui bahwa perbanyakan vegetatif mempunyai ciri khusus, yakni hasilnya
selalu identik dengan sifat induknya dan masa remajanya lebih pendek sehingga
lebih cepat berbuah, kecuali bila terjadi mutasi. Oleh karena itu, dengan cara
perbanyakan vegetatif ini sifat unggul pohon induk dapatdipertahankan. Banyak
cara perbanyakan vegetatif yang dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman
buah-buahan. Akan tetapi, pada dasarnya dapat di bagi menjadi dua golongan,
yakni:
1.
Perbanyakan vegetatif tanpa mengubah
sifat pohon induk. Termasuk ke dalam golongan ini ialah stek, tunas, cangkokan,
sobekan anakan, rundukan, kultur jaringan atau kultur meristan dan sebagainya.
2.
Perbanyakan vegetatif dengan
meningkatkan keunggulan sifat pohon induk. Termasuk ke dalam golongan ini ialah
okulasi, sambungan (enten), susuan (approach
grafting), dan modifikasinya. Cara itu di sebut juga penempelan atau
penyambungan, dan ada pula yag menyebut hibridisasi
vegetatif.
Perbanyakan
vegetatif tidak lain adalah penggabungan antara dua jenis tanaman. Yang satu
bertindak sebagai penerima (recipient) yang disebut batas atas “entria” dan
yang lain bertindak sebagai pendukung (donor) yang disebut batang bawah atau onderstam (rootstock).
Oleh karena itu, kedua mahluk harus mampu
menjalin hidup berdampingan tanpa menimbulkan efek yang tidak dikehendaki,
bahkan mampu meningkatkan kekekaran, produktivitas, dan kualitas hasil batang
atasnya. Untuk maksud tersebut, maka batang bawah itu harus memiliki sifat :
a.
Kompatibel
dengan entrisnya ( batang atasnya), yakni serasi;
b.
Resisten
terhadap
penyakit akar/leher batang;
c.
Mempunyai sistem pekakaran yang luas dan
kuat, yakni banyak dan dalam, serta tumbuh cepat dan kekar;
d.
Mendorong batang atas tumbuh pendek (dwarf), tetapi cepat berbuah;
e.
Tahan terhadap lingkungan yang menekan (sterss);
f.
Toleran terhadap pH rendah atau alkalis
tinggi.
Metode
pembibitan pada tanaman buah-buahan yang dilakukan pada saat ini diarahkan
untuk memecahkan persoalan yang dihadapi petani dalam pengembangan buah-buahan.
Adapun persoalan tersebut, ialah :
a.
Dalam waktu singkat dapat menghsilkan
jumlah bibit unggul banyak.
b.
Memperpendek umur muda (juvenilitas), supaya cepat berbuah.
Dalam hubungan ini, digunakan batang bawah (onderstam)
sebagai donor yang mampu merangsang sifat fisiologis tanaman btang atas
(entrisnya) menjadi lebih cepat berbuahnya, yakni lebih pendek juvenilita-nya dan tahan penyakit akar.
Metode
pembibitan vegetatif yang dimaksud adalah :
a.
Enten
super mini atau yang lebih dikenal dengan shoot tipgrafting atau micrografting
dan semi micrografting. Sesuai dengan namanya, entris yang digunakan dalam
perbanyakan ini sangat kecil (0,1 – 0,2 mm) dan batang bawahnya kecil sekali
(umur 3 – 35 hari) sehingga pengambilan entris hanya dapat dilakukan dengan
bantuan mikroskop. Pekerjaan tersebut sulit dilakukan oleh petani dan hanya
mungkin akan dilakukan oleh ahli khusus. Hasil perbanyakan itu digunakan sebagai pohon induk. Pohon
induk tersebut diperbanyak lebih lanjut dengan penyambungan mini (enten) dan okulasi muda (green budding). Pada STG,
penyambungannya harus dilakukan dibawah mikroskop dalm ruangan aseptik (sreril). Sedangkan pada SMG
penyambungannya dengan mudah dilakukan tanpa
bantuan mikroskop, karena batang
bawahnya sudah cukup besar (umurnya 21 – 35 hari). Cara enten super mini biasa
digunakn untuk membebaskan penykit virus yang terdapat/terkandung dalam tanaman
jeruk.
b.
Enten
mini
atau yang lebih dikenal dengan “ sambungan mini” ( mini grafting).
Sesuai
dengan namanya, bibit batang bawah yang digunakan masih dalm ukuran kecil (umur
1 – 12 bulan tergantung jenis buah-buahannya). Pada durian umur bibit batang bawah
cukup 1 – 3 bulan, pada mangga 3 – 5 bulan, pada duku dan manggis ± 12 bulan,
dan sebagainya. Untuk durian, enten pada batang epikotil adalah yang paling baik hasil jadinya dibandingkan dengan
pada hipokotil.
c. Susuan (approach grafting)
Ada
dua cara susuan, yakni susuan duduk karena bibit batang bawah didudukkan di atas tanah atau di
atas para-para, dan susuan gantung karena bibit batang bawah digantungkan pada
cabang pohon induk yang diperbanyak.
Model
penyusuan di atas dilakukan dengan berbagai bentuk. Tetapi, yang mudah dan
tanpa memerlukan keterampilan/pengalaman, yaitu model susuan sayat dan susuan
sosok (tusuk).
Pada susuan gantung harus digunakan
media tanaman batang bawah yang ringan supaya tidak memberatkan beban pada
cabang entrisnya. Percobaan menunjukkan bahwa mos adalah yang terbaik untuk media susuan gantung karena mos mampu mengikat air dengan baik.
Sebagai alternatif media dapat digunakan serabut kelapa halus dicampur dengan
pupuk kandang atau kompos.
Daftar
Pustaka
Hendro
Sunarjono. 1987. Ilmu Produksi Tanaman Buah-Buahan.
Bandung: Sinar Baru.
No comments:
Post a Comment