\

newnavbar

Monday 20 April 2015

Perairan Kepri Jadi Jalur Favorit Kapal Layar Yacht Singapura dan Malaysia


BATAM- Kementerian pariwisata‎ melalui ditjen pengembangan destinasi pariwisata akan melakukan pembangunan kawasan eko wisata maritim berupa ‎pembangunan empat dermaga titik labuh wisata kapal layar (yacht) dengan kategori basic scale infrastruktur. Salah satu pembangunan dermaga tersebut akan ditempatkan di Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepri.


Sedangkan tiga dermaga lainnya, ada di Kabupaten Belitung untuk Bangka Belitung‎, di Kupang untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat untuk Maluku. Saat ini, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, ‎sedang merencanakan alternatif usulan calon lokasi pembangunan dermaga titik labuh yacht di Tanjungpinang.
‎Setidaknya ada enam lokasi yang sudah disiapkan menjadi alternatif, yakni di Tanjung Geliga, Senggarang Besar, Sei Carang, Kawasan Pelabuhan Internasional Dompak, Tanjung Setumu dan Pulau Terkulai.
"Nanti yang dipakai satu saja diantara enam alternatif itu. Anggaran pembangunannya nanti akan diserahkan langsung ke daerah yang bersangkutan. Tapi sekarang belum ada keputusan, karena kementerian sekarang juga dalam proses finasilisasi APBN-P. Tapi rencana ini sudah disusun," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti di Graha Kepri, beberapa waktu lalu.
Pemprov Kepri memilih Tanjungpinang menjadi salah satu lokasi pembangunan karena untuk mengakselerasi pembangunan di Tanjungpinang. Apalagi di Batam juga sudah memiliki satu dermaga yacht yang berskala internasional di Nongsa Point Marina, Bintan juga sudah memiliki satu dermaga yacht.
Selain itu, saat ini Dispar Kepri pun telah mensurvey potensi yacht di Natuna, Anambas dan Lingga. Guntur melihat prospek tiga kabupaten itupun sangat besar untuk pengembangan wisata bahari. Contohnya, Lingga itu sudah dipakai menjadi area untuk Singapura Strait Regata dan Neptune Regata.
"Para yachter dari Singapura memilih Lingga, karena perairannya menjadi jalur equator. Sementara‎ di koridor Natuna dan Anambas sendiri dianggap jalur paling seksi untuk yachter dari Malaysia," ucap Guntur Sakti.
Saat ini, Pemprov Kepri tengah berupaya menarik 30 sailor yacht dari Malaysia untuk entry melalui Anambas dan keluar di Natuna.
"Sekarang sedang proses clearance. Mereka kita permudah untuk pengurusan CIQP nya," kata dia.
Tahun ini Dispar provinsi Kepri pun akan mensurvey paket travel pattern yacht di Kepri. Sehingga, seandainya pembangunan dermaga di Tanjungpinang dimulai tahun depan, maka Dispar sudah mempunyai informasi dasar tentang titik Labuh dan alur pelayarannya ke kemenpar.