\

newnavbar

Wednesday 25 March 2015

LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V PENGARUH KADAR LARUTAN TERHADAP PROSES IMBIBISI

Mata kuliah : FISIOLOGI TUMBUHAN






Disusun Oleh :
                                                                                                  Sabki                                      
Semester : 5


Dosen pengampu : Dr. Okti Purwaningsih, SP, MP


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014





LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA V
PENGARUH KADAR LARUTAN TERHADAP PROSES IMBIBISI

Semester : 5                                         Tahun : 2014


Nama 1. Yohanes Sulistyo N             (12122100001)
           2. Sabki                                   (12122100002)
           3. Endong S. Adnan               (12122100013)
          

Tanggal praktikum : 26 November-6 Desember 2014



Yogyakarta, 11 Desember 2014
Praktikan :                             


1.             Yohanes Sulistyo N     (                                   )

2.             Sabki                           (                                   )

3.               Endong S. Adnan       (                                   )












A.   Tujuan Penelitian
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar larutan NaCl terhadap proses imbibisi.
B.   DASAR TEORI
a.      Klasifikasi Tanaman jagung
Tanaman jagung (Zea mays) diklasifikasikan menurut Askari,W (2001) sebagai berikut :
Divi                       : Spermatophyta
Sub Divi                : Agiospermae
Kelas                     : Monocotyledonae
Ordo                      : Rhoedelas
Family                   : Cruciferae
Species                  : Zea mays

b.      Imbibisi
Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban. Imbibisi merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam. Potensial imbibisi adalah kemampuan atau besar energi tanaman untuk menyerap air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding sel akan mengembang (Arenlovesu, 2009).

C.   BAHAN DAN ALAT
Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Biji Jagung
2.      NaCl
3.      Aqudest
4.      Timbangan
D.   CARA KERJA
a)      Membuat satu seri larutan NaCl yang berkadar sebagai berikut : 0,1 M; 0,3 M; 0,5 M; 1,0 M; 2,0 M; 4,0 M masing-masing sebanyak 50 cc atau setara dengan 1 gr; 2 gr; 3 gr; 4 gr; 5 gr; 6 gr yang terlarut dalam 100 ml aquadest, namun konsentrasi yang dibutuhkan dalam proses perendaman hanya 50 ml.
b)     Memasukkan 20 biji jagung ke dalam larutan tersebut, namun sebelumnya menimbang biji jagung pada tiap 20 biji per larutan. Juga menyiapkan 20 biji jagung ke dalam air sebagai kontrol. Setelah 48 jam, mengambil biji dan menghilangkan air yang menempel pada permukaan biji kemudian menimbangnya.
c)      Menghitung persentase air yang masuk ke dalam biji pada tiap kadar larutan terhadap berat kering angin biji.
E.   DATA HASIL PENGAMATAN
 










F.    PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium tentang pengaruh imbibisi larutan NaCl terhadap proses perkecambahan biji jagung selama 48 jam, dengan melakukan pengamatan setelah 24 jam.
Pada perlakuan yang menggunakan air sebagai kontrol berat awal 31,6 g dan berat akhir 45,2 g dengan selisih 13,6 g.  Perlakuan dengan menggunakan larutan NaCl dengan konsentrasi berturut-turut  0,1 M,  0,3 M, 0,5 M, 0,7 M, 1,0 M, 4,0 M memiliki berat awal 31,2 g; 32 g; 32,4 g; 32 g; 31,8 g; 28,8 g. Berat akhir biji jagung setelah direndam didalam larutan NaCl menjadi 45,2 g; 31,8 g; 32,8 g; 34,2 g; 48,1 g; 34,8 g; 44,1 g. Serta selisih setiap larutan berkisar 13,6 g; 0,6 g; 0,8 g; 1,8 g; 16,1 g; 3 g; 15,3 g.
Dari perbedaan tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar selisih penimbangan tiap konsentrasi larutan, persetase air yang masuk juga semakin kecil. Atau semakin besar konsentrasi larutan NaCl (garam) yang digunakan, penyerapan air bagi biji juga semakin kecil.
Kandungan garam yang tinggi dapat berpengaruh pada penyerapan air yang dilakukan oleh biji. Bila tanah terlalu Salin dan NaCl yang diserap terlalu banyak maka akan menghambat proses metabolisme dalam benih. Konsentrasi NaCl yang terlalu pekat maka akan menyebabkan cairan dalam benih akan keluar sehingga  dapat merusak benih sehingga benih tidak dapat berkecambah dengan baik (Lukyati dkk, 1999).
Dalam proses fisiologi tanaman, Na+ dan Cl- diduga mempengaruhi pengikatan air oleh tanaman sehingga menyebabkan tanaman tahan terhadap kekeringan. Sedangkan Cl- diperlukan pada reaksi fotosintetik yang berkaitan dengan produksi oksigen. Sementara penyerapan Na+ oleh partikel-partikel tanah akan mengakibatkan pembengkakan dan penutupan pori-pori tanah yang memperburuk pertukaran gas, serta dispersi material koloid tanah. Keadaan lingkngan di lapangan itu sangat penting dalam menentukan kekuatan tumbuh benih adalah sangat nyata dan perbedaan-perbedan kekuatan tumbuh benih dapat terlihat nyata dalam keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Disamping itu kecepataan tumbuh benih dapat menjadi pula petunjuk perbedaan kekuatan tumbuh (Kuswanto, 1957)

G.  KESIMPULAN
Kandungan garam yang tinggi dapat berpengaruh pada penyerapan air yang dilakukan oleh biji. Dalam proses fisiologi tanaman, Na+ dan Cl- diduga mempengaruhi pengikatan air oleh tanaman sehingga menyebabkan tanaman tahan terhadap kekeringan. Sedangkan Cl- diperlukan pada reaksi fotosintetik yang berkaitan dengan produksi oksigen. Sementara penyerapan Na+ oleh partikel-partikel tanah akan mengakibatkan pembengkakan dan penutupan pori-pori tanah yang memperburuk pertukaran gas, serta dispersi material koloid tanah. Keadaan lingkngan di lapangan itu sangat penting dalam menentukan kekuatan tumbuh benih adalah sangat nyata dan perbedaan-perbedan kekuatan tumbuh benih dapat terlihat nyata dalam keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan.


DAFTAR PUSTAKA
Arenlovesu, 2009. Imbibisi Biji. Dalam : http://arenlovesu.blogspot. com/. Diakses 19 Desember 2014.

Kuswanto, H., 1997. Analisis Benih. ANDI, Yogyakarta.
Lukyati, Betty, dkk. 1999. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang: FMIPA UM, Malang.

Askari, W. 2001. Botani Jagung. Dalam :