\

newnavbar

Friday 17 October 2014

Puisi Cakrawala Rindu Negeri Utara




puisi : cakrawala rindu negeri utara

Malam menitah begitu lambat
suara hening diluar tak dapat melenakan mataku
angin malam pun berusaha menusuk tulang ku
agar ku lumpuh di pembaringan tapi tidak juga jemu mata ku menutup
hanya catatan kecil ini yang aku punya
dan selalu aku ukir kata-kata  rinduku pada kampung halaman


Tlah dua tahun aku meninggalkan dia disana,
dibawah kegelisahan nya untuk mencintaiaku.
Aku tak dapat membendung rasa rindu
meski di pundak ini penuh beban
tapi ku selalu mencoba bangkit dan selalu akan ingat  pada mu
Tadi baru saya kau selesai menghubungiku
sedikit malu-malu kau ungkapkan rasa rindumu kepadaku
tapi aku hanya bisa diam
bagamana bisa aku bisa menjawab
seenaknya karna ku juga rindu akan dirimu.

Kepergian ini aku harap cepat berlalu
lima tahun yang aku janjikna akan ku buat menjadi nyata
agar kau bisa tidur nyenyak dalam pelukanku
agar kau tau betapa hati ini selalu untuk mu
Malam sampaikan rindu ini padanya
agar dia tau hanya dia di hatiku.
Sempat ada cerita ku ukir di negeri orang
tapi lebih indah aku ukir cerita dinegriku

meski aku harus menelan duri
meminum darah para buruh.

Aku mencoba menerawangi cakrawala malam
berharap kau ada di sampigku dan memeluk diriku
atau memberi kecupan hangat dalam jiwamu yang dalam.

Aku ingat kita pernah kesana bersenda gurau di tepi pantai,
 mendegar deburan obak yang memecahkan rindu pada penghalang pantai,
sugguh batu itu menyakitkan hati pantai,
 rndu yag di bawa ombak tak sampai pada pantai,
 tentu sakit hati.

 Hanya buih-buih rindu dari ombak yang kau berikan kepada pantai,
aku selalu rindu waktu seperti itu lagi,
dimana aku akan dapat sandaran yang tangguh
dan kuat untuk menutup telingga
dari yangku dengar akan kabar buruk darimu.